Archive for July, 2021

Senin Kamis, AutoPhagy meLawan Covid

July 21, 2021

Autophagy

Autophagy (or autophagocytosis) (from the Ancient Greek αὐτόφαγος autóphagos, meaning “self-devouring”[1] and κύτος kýtos, meaning “hollow”[2]) is the natural, conserved degradation lysosome-dependent regulated mechanism of the cell that removes unnecessary or dysfunctional components. (Wikipedia)

Autophagy “Self Eating” akan memakan protein dari sel di dalam tubuh yang sudah tidak diperlukan, sekalian untuk pembersihan dan regenerasi. Sel yang dimakan itu bisa sel kanker yang menempel atau bisa sel Bakteri atau sel Virus yang masuk ke dalam tubuh, termasuk virus Covid.

Bagaimana cara mengaktivkan AutoPhagy? Dengan Puasa 22 – 48 jam. Aktivasi yang sangat nyaman untuk dilaksanakan secara istiqomah adalah Puasa Senin Kemis dengan sahur air putih.

Senin Kamis, Diet Keto cara Onta

Pengujian Efektivitas AutoPhagy

Setelah satu setengah tahun wabah Covid-19, akhirnya ada anggota keluarga yang kena Covid. Istri yg haid daya tahan tubuh turun, sehingga tertular di tempat umum, walaupun sudah prokes pakai masker dan sebagainya. Gejalanya demam, radang tenggorokan dan batuk berdahak. Langsung saja prosedur isolasi mandiri satu keluarga berlima. Hari besoknya test swab antigen, hasilnya positif covid. Kemudian sore harinya, dilakukan swab PCR, yg keluar hasil 2 hari kemudian juga positif dg CT=21,38. Pengobatan: Paracetamol, Anti Radang, Atibiotik, Anti Virus, dan lain2 obat herbal standar Covid-19.

Isolasi mandiri berdua dengan istri di kamar. Anak2 juga isoman di rumah, tapi gak boleh masuk kamar mamanya. Anak sulung yg kuliah farmasi dan satu-satunya yg sudah vaksin covid, jadi konsultan obat pribadi. Saya jadi perawat yang kontak langsung dengan penderita covid. Kebetulan sedang ada PPKM Jawa Bali.

Asumsi awal, kami sekeluarga ber 5 orang kena covid, dengan 1 orang bergejala sakit dan 4 OTG. Hari ke 7 setelah gejala sakit , swab antigen seluruh keluarga ber 4, kecuali mama yg sudah pasti positif. Alhamdulillah, hasilnya Negatif semua, padahal saya seranjang dengan penderita covid yg batuk2.

Covid paling menular pada hari-hari awal ketika mulai mengalami gejala, terutama saat penderita sedang batuk atau bersin. Penularan kemudian MENURUN sampai dianggap aman tidak menular lagi pada hari ke 14 setelah inkubasi atau hari ke 8-10 setelah gejala sakit. Jadi dengan masa inkubasi 3-5 hari maka anggota keluarga lain akan tertular dan terdeteksi positif covid setelah 4 – 6 hari setelah penderita mengalami gejala sakit covid.

Sudah lama saya menunggu saat pengujian Autophagy ini, tapi dengan melepas masker tentu pengujian tidak terkendali dan tidak sopan untuk lingkungan sekitar. Sesuai dengan prisip Jangan Abai tapi Jangan Lebay. Ketika kemudian orang terdekat terkena covid, maka inilah saat yang tepat untuk melakukan pengujian, yaitu dengan mengisolasi diri bersama penderita sakit covid bergejala demam, radang tenggorokan dan batuk berdahak. Daripada paranoid dengan prosedur pakai APD lengkap, desinfektan berlebihan dan sebagainya, lebih baik sekalian Uji AutoPhagy dengan melepas masker dalam kamar isolasi, bersama penderita Covid yang batuk2.

Disclaimer : Ini adalah pengalaman pribadi, sebagaimana tingkat efikasi vaksin yang tidak 100%. Respond tiap individu mungkin berbeda.

Aktivasi AutoPhagy

Bagaimana cara mengaktivkan autophagy? Jika tubuh dibawa pada kondisi kekurangan nutrisi dalam darah atau pencernaan, maka AutoPhagy “Self Eating” akan memakan protein sel2 yang sudah tidak berguna dalam tubuh. Caranya dengan Puasa Nutrisi selama 22 – 48 jam. Puasa mulai menunjukkan efek autophagy setelah durasi 22 jam. Tapi kemudian mulai menunjukkan efek samping seperti kurang gizi dan resiko kesehatan lain setelah durasi puasa lebih dari 48 jam.

Intermitten fasting 22 jam x 2 / 7 hari sangat cocok dilakukan tanpa mengganggu aktivitas normal harian. Puasa dimulai setelah makan malam sekitar jam 20. Diakhiri dengan berbuka di waktu magrib sekitar jam 18, jadi durasi puasa 22 jam. Waktu sahur sebelum subuh bisa dilakukan dengan minum 1-2 gelas air putih. Selama puasa 22 jam, badan masih terasa bugar, dan tidak lemas. Selama puasa, hanya boleh minum air putih atau minum yang tidak ber nutrisi, seperti kopi atau teh tanpa gula. Apabila perlu melakukan perkerjaan dengan konsentrasi tinggi, tak boleh ngantuk, seperti mengemudi mobil, maka sahur bisa dilakukan dengan minum kopi tanpa gula.

Berbeda dengan aktivasi Ketosis yang hanya perlu durasi puasa 8-14 jam, tergantung aktivitas fisik untuk menghabiskan glikogen. Aktivasi AutoPhagy perlu durasi puasa lebih lama, 22 – 48 jam dan tidak tergantung aktivitas fisik. Puasa Autophagy lebih baik dilakukan dengan durasi 24 jam atau lebih. Misal awal puasa dimulai saat selesai makan siang, sekitar jam 14 dan berbuka jam 18 hari berikutnya, jadi durasi 28 jam. Dengan resiko susah tidur karena lapar.

Pada bulan Ramadhan yang puasa tanpa putus selama 30 hari, sangat berat tanpa makan sahur sehingga, puasa hanya bisa 14 jam. Aktivasi masih bisa dilakukan dengan sahur tanpa makan, hanya minum air putih hanya di hari Senin Kamis. Pada hari terlarang ibadah puasa, misal hari tasyrik saat iedul Adha, puasa juga bisa dilakukan dengan minum air putih di siang hari untuk membatalkan puasa ibadah, tanpa membatalkan puasa diet. Sehingga dapat segera aktivasi AutoPhagy untuk melawan Covid yg sudah kondisi darurat.

Berapa kali puasa diperlukan untuk aktivasi AutoPhagy, dan apa tandanya AutoPhagy sudah aktiv? Ini mungkin yang perlu diteliti lebih lanjut. Tapi aktivasi ini hampir tidak ada resiko untuk dilakukan segera.

Puasa Senin Kemis dengan sahur air putih sangat nyaman dilaksanakan secara istiqomah untuk aktivasi autophagy. Untuk mulai berlatih ada di halaman berikut :
https://artsetiadi.wordpress.com/2018/11/09/senin-kamis-diet-keto-cara-onta/
Semoga Tuhan melindungi kita dari wabah covid, amiiien.